GAMBARAN UMUM
Dialisis dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal berat dimana ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme, mempertahankan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon-hormon.
Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis peritonial. Anjuran diet
didasarkan pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh.
TUJUAN DIET
dan memperbaiki status gizi agar pasien dapat melakukan aktivitas normal.
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.
- Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Makanlah secara teratur, porsi kecil tapi sering.
- Untuk membatasi banyaknya jumlah cairan, masakan lebih baik diolah dengan teknik ditumis, dikukus, dipanggang, dibakar dan digoreng.
- Bila ada penumpukan cairan dan tekanan darah tinggi, Anda perlu mengurangi konsumsi garam dan menghindari bahan makanan sumber natrium lainnya seperti minuman bersoda, minuman kemasan kecuali air mineral, ikan asin, telur asin, serta makanan yang diawetkan.
SYARAT DIET
- Energi cukup yaitu 35 kkal / kg berat badan ideal
/hari. Bila diperlukan, penurunan berat badan harus dilakukan secara bertahap.
- Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama dialisis.
- Karbohidrat cukup yaitu 55% - 70% dari kebutuhan energi total.
- Lemak normal yaitu 15% - 30% dari kebutuhan energi.
- Natrium dan kalium diberikan sesuai dengan jumlah urine per 24 jam yaitu 1 gram ditambah dengan penyesuaian menurut jumlah urine sehari yaitu 1 gram untuk tiap ½ liter urine. Apabila tidak ada urine yang keluar, berikan natrium 2 gram.
- Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urine yang keluar dalam 24 jam yaitu 2 gram ditambah penyesuaian menurut jumlah urine sehari sebesar 1 gram untuk tiap 1 liter urine. Kebutuhan kalium dapat pula diperhitungkan sebesar 40 mg/kg berat badan.
- Kalsium individual dengan kebutuhan tinggi yaitu 1000 mg dan maksimum 2000 mg/hari. Jika perlu, diberikan suplemen kalsium.
- Fosfor dibatasi yaitu < 17 mg/BB ideal/hari, berkisar 800-1000 mg.
- Cairan dibatasi yaitu jumlah urine 24 jam ditambah 500—750 ml.
- Suplemen enteral yang mengandung energi dan protein tinggi diberikan apabila asupan per oral tidak mencukupi anjuran.
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN
- Sumber Karbohidrat : karbohidrat kompleks seperti nasi, bihun, mie, dan jagung.
- Sumber Protein : daging, ayam, ikan, dan telur.
- Lemak : minyak jagung, dan minyak kacang.
- Vitamin : semua sayuran dan buah yang kadar kalium sedang dan rendah.
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN / DIBATASI
- Sumber Karbohidrat : Kentang, havermut,
singkong, dan ubi (jika hiperkalemia).
- Sumber Protein : Tahu, tempe, oncom, kacang tanah, kacang merah, kacang tolo, kacang hijau, dan kacang kedelai.
- Lemak : Minyak kelapa sawit, santan kental, mentega, dan lemak hewan.
- Vitamin : Sayuran dan buah tinggi kalium seperti peterseli, buncis, bayam, daun pepaya muda, dan lain-lain apabila pasien mengalami hiperkalemi.