GAMBARAN UMUM
Kolelitiasis adalah pebentukan batu empedu di dalam kandung empedu. Kolesistitis merupakan peradangan pada kandung empedu yang umumnya disebabkan oleh adanya sumbatan batu empedu, infeksi, dan iskemia pada kandung empedu.
TUJUAN DIET
- Menurunkan berat badan jika kegemukan yang dilakukan secara bertahap.
- Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri perut.
- Mengatasi malabsorpsi lemak.
- Mencegah pembentukan batu empedu berulang.
SYARAT DIET
- Energi sesuai kebutuhan. Jika kegemukan, dapat diberikan diet rendah energi.
- Protein : 1,25 g/kg BB. Pemberian protein sesuai kondisi pasien.
- Lemak disesuaikan kondisi pasien
- Kondisi akut: lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya selesai. Pemberian nutrisi parenteral dianjurkan dikarenakan pada umumnya pasien dipuasakan dahulu.
- Kondisi kronik: lemak dapat diberikan 25- 30% dari kebutuhan sehari.
- Karbohidrat diberikan sesuai kebutuhan.
- Konsumsi karbohidrat sederhana dibatasi dan digantikan dengan karbohidrat kompleks.
- Serat tinggi (30-35 gr/hari).
- Suplementasi vitamin A, D, E, dan K jika perlu.
- Hindari bahan makanan yang menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman.
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN
- Sumber Karbohidrat : Beras merah, roti gandum,
havermut, makaroni, jagung, kentang, dan sereal.
- Sumber Protein Hewani : Telur (kuning telur maksimal 3 butir/minggu; putih telur bebas), ikan segar, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, susu skim, susu non-fat, keju non-fat, dan yoghurt non-fat.
- Sumber Protein Nabati : Tahu, tempe, oncom,
kacang-kacangan, dan tofu.
-
Sumber Sayuran: Semua sayuran kecuali yang
dianjurkan.
- Clear soup atau sayuran bebas lemak atau
cream soup yang dibuat dari susu skim.
-
Sumber Buah-Buahan: Semua buah kecuali
dianjurkan.
- Bumbu : Bawang merah, bawang putih, lada, kunyit, jahe, ketumbar, salam, sereh, kayu manis, dan lengkuas.
- Lemak : Minyak tumbuh-tumbuhan seperti minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak zaitun dan sebagainya. Penggunaan maksimal per hari 3 sendok teh margarin, 3 sendok makan margarin non-fat,
3 sendok teh mayones, atau 3 sendok teh minyak goreng (untuk masak). Gunakan minyak untuk menumis. Makanan yang ditumis lebih diutamakan daripada digoreng.
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN / DIBATASI
- Sumber Karbohidrat : Kue, biskuit, pastri, ubi, ketan, dan talas.
- Sumber Protein Hewani : Daging berlemak, udang, bebek, otak, limpa, ginjal, hati, ham, sosis, babat, usus, cumi, sarden kalengan, dan kulit ayam.
- Sumber Protein Nabati : Kacang merah dan kacang tanah.
- Sumber Sayuran : Sayuran yang berserat dan menimbulkan gas seperti kol, sawi, lobak, daun singkong, nangka muda, kembang kol, dan ketimun.
- Sumber Buah-Buahan : Buah-buahan yang dapat menimbulkan gas seperti nangka dan durian. Alpukat maksimal ½ buah/hari.
- Lemak : Margarin yang mengandung lemak jenuh, minyak dari hewan, minyak sapi, minyak babi, kambing, susu full cream, keju, mentega, dan yoghurt.
- Minuman : Minuman yang mengandung soda dan alkohol seperti arak, bir, dan
.
CONTOH MENU 1 HARI
- Makanan Saring (kondisi akut) :
Waktu Menu
Pukul 07.00 Teh 1 gelas
Pukul 08.00 Pisang 1 buah
Pukul 10.00 Pure pepaya 2 potong sedang Pukul 12.00 Pisang 2 buah + sirup 1 gelas Pukul 15.00 Pure pepaya 2 potong sedang Pukul 18.00 Pisang 2 buah + sirup 1 gelas
Pukul 20.00 Pisang 1 buah + teh 1 gelas
- Makanan Lunak (kondisi akut teratasi) :
Pagi Pukul 10.00
-
- Nasi tim Pudding maizena susu skim
- Telur ceplok air
- Setup wortel
- Teh manis
Siang dan Malam Pukul 16.00
-
- Nasi tim Susu skim manis
- Daging atau ayam semur
- Tumis tahu atau tempe
- Sayur sup
- Pepaya